Minggu, 08 Mei 2016

Pengaruh Kegiatan Ekspor dan Impor Dalam Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian Indonesia

PENGARUH KEGIATAN EKSPOR IMPOR DALAM PERDAGANGAN INTERNASONAL BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA

Setiap negara memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama lain, oleh karena itu dibutuhkannya komoditi yang tidak tersedia antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan adanya komoditi tersebut, akan terjadi perdagangan atau pertukaran komoditi antara negara satu dengan negara lainnya dan terjadilah kegaiatan ekspor dan impor di tiap negara. Kinerja ekspor pada tahun 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami kekurangan neraca perdagangan beberapa kali sepanjang tahun 2012.
Terbatasnya persediaan di suatu negara, kegiatan impor pun di batasi. Dengan perdagangan internasional ini, banyak pihak dilibatkan dan sama-sama mendapat keuntungan, baik keuntungan hasil jual maupun keuntungan atas pemenuhan kebutuhan. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik atau dalam negeri menjadi suatu yang sangat lazim.
Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Manfaat mempelajari  teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
1.      Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknyaterhadap struktur perekonomian suatu negara.
2.      Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional(gains from trade)
3.      Dapat mengatasi permaslahan neraca pembayaran yang defisit.

Ekspor dalam bahasa sederhananya adalah kegiatan menjual barang dari dalam ke luar negeri. Misalnya saja Indonesia memiliki tumbuhan jahe yang luar biasa melimpah, untuk itu dunia internasional membutuhkan jahe untuk keperluan mereka. Nah karena kebutuhan seperti inilah yang menyebabkan perdagangan internasional dan Indonesia mengekspor jahe ke beberapa negara lain. Sedangkan,  pengertian impor adalah kegiatan yang menjual barang dari luar kedalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya saja Indonesia tidak memiliki tanaman gandum karena gandum tidak bisa tumbuh di Indonesia, untuk itu pihak Indonesia meminta bantuan negara lain untuk mendatangkan gandum ke Indonesia, nah hal inilah yang disebut dengan kegiatan impor.
Dari kegiatan ekspor impor juga memiliki  tujuan yaitu sebagai berikut :
A.    Tujuan Ekspor
1.      Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri
2.      Menciptakan iklim usahan yang kondusif
3.      Menjaga kestabilan kurs valuta asing

B.     Tujuan Impor
1.      mengurangi keluarnya devisa keluar negeri
2.      memperkuat posisi neraca pembayaran
3.      memenuhi kebutuhan dalam negeri

kegiatan ekspor dan impor juga memiliki manfaat yaitu sebagai berikut :

A.    Manfaat Ekspor
1.      Memperluas pasar bagi Indonesia
2.      Menambah devisa negara
3.      Memperluas devisa negara

B.     Manfaat Impor
1.      Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisaa dihasilkan
2.      Memperoleh teknologi modern
3.      Memperoleh bahan baku

Perdagangan ekspor dan impor memegang peranan sangat penting dalam kehidupan bisnis di Indonesia, tidak hanya ditinjau dari segi lalu lintas devisa melainkan juga atas sumbangan kepada pendapatan nasional. Ekspor merupakan uapaya dalam menjalankan penjualan komoditas yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing sesuai dengan ketentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.
Impor juga memiliki pengaruh terhadap cadangan devisa. Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia. Semakin berkembangnya ekonomi Indonesia kearah positif menjadi salah satu daya tarik bagi Indonesia bagi negara-negara asing untuk mengembangka hubungan kerjasama ekonomi dengan Indonesia seperti China, Jepang, dan Thailand. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang kearah yang positif, secara tidak langsung telah menghasilkan keuntungan bagi Indonesia sendiri. Keuntungan tersebut diperoleh Indonesia melalui peningkatan dalam hubungan kerjasama ekonomi dengan negara lain
Adapun juga faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor yaitu :

1.      Faktor Eksternal

Ø  Kebijaksanaan Pemerintah
Perkembangan ekspor dipengaruhi strategi yang dipilih oleh negara berkembang dalam melaksanakan industrialisasi. Industri tidak dapat dikatakan menghambat perkembangan ekspor, tetapi strategi yang dipilih mempengaruhi pertumbuhan ekspor yang berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi (Karimi, 1987). Bagi negara yang berorientasikan ekspor, ia akan mengekspor berdasarkan prinsip “comparative advantage” (keunggulan komperatif), yaitu mengatakan suatu negara akan cenderung untuk memproduksi lebih banyak barang-barang yang proses produksinya relatif lebih efisien dan mengekspornya pada gilirannya menukarkannya dengan barang-barang lain yang memiliki keunggulan relatif lebih sedikit (Lindert,1993).
Rintuh (1995) menjelaskan intervensi pemerintah dalam perekonomian dilakukan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah. Peranan pemerintah dalam meningkatkan ekspornya hendaknya mendapat respon dari pihak perusahaan. Keadaan ini dapat menggairahkan mereka untuk melakukan peningkatan usahanya untuk memasuki pasar internasional. Hal ini terlihat semenjak Indonesia merubah kebijakan perdagangan luar negerinya dari substitusi impor ke tahap promosi ekspor dengan menerbitkan sejumlah paket deregulasi.
Peran pemerintah dalam promosi ekspor merupakan modal awal untuk perusahaan memperkenalkan produknya untuk memasuki pasar internasional, sehingga kebijaksanaan ini bisa mendorong perusahaaan untuk meningkatkan kinerja ekspornya menjadi lebih baik. Disamping itu, kebijakan melalui proteksi terhadap industri baru lebih dominan, dimana pemerintah memaksa industri baru untuk menggunakan target ekspor untuk melakukan produksi dengan cepat pada tingkat harga dunia.

Ø  Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya perlu mendapat perhatian yang baik dari perusahaan. Karena setiap negara memiliki kultur sosial budaya yang berbeda satu sama lainnya. Perbedaan ini hendaknya bisa dijadikan suatu peluang yang baik bagi perusahaan dalam menjual produknya. Dengan memahami kultur, nilai dan sikap, bahasa, kebiasaan dan tata krama negara tujuan dengan baik setidaknya memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam memperlancar produknya memasuki pasar negara tersebut (Simamora,2000).Dengan memahami sosial budaya negara yang menjadi tujuan ekspornya, pihak manajemen dapat mempermudah terjalinnya kerjasama dalam perdagangan kedua belah pihak. Hal yang paling mendasar yang perlu diperhatikan dalam memasuki pasar internasional ini adalah kemampuan bahasa yang dimiliki oleh manajer ( Schlegelmich, 1988) dimana memiliki kontribusi terhadap kinerja ekspor perusahaan, sehingga memudahkan terjalinnya komunikasi yang lancar. Sebab dengan menguasai bahasa dengan baik berarti mempelajari kultur dari mana bahasa itu berasal (Simamora, 2000).

Ø  Politik
Ditinjau dari segi perspektif ekonomi industri, faktor politik dapat menjadi penghalang dalam melakukan ekspor kesuatu negara. Begitu juga dengan undang-undang yang berlaku pada suatu negara dapat menjadi penghalang perdagangan internasional. Misalnya kebijakan tariff yang diterapkan oleh suatu negara akan meningkatkan harga jual suatu produk, sehingga sulit bersaing dengan produk lainnya (Baldauf etal,.2000). Untuk itu, perusahaan perlu hati-hati dalam memasuki pasar dalam suatu negara. Sebab, setiap negara memiliki kontrol terhadap perdagangan asing yang masuk kenegaranya.

2.      Faktor Internal

Ø  Ukuran Perushaan
Ukuran perusahaan mempengaruhi alokasi sumber, kapasitas produksi dan skala ekonomi, kesemuanya ini mempunyai hubungan positif dengan kinerja ekspor. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi kinerja ekspornya. Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, siklus produk maupun total penjualan ekspornya. Menurut Schlegelmilch (1988) mengemukakan bahwa perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 300 orang berminat dalam melakukan kenijakan ekspor.

Ø  Pengalaman Ekspor
Disamping ukuran perusahaan, kinerja ekspor juga ditentukan oleh pengalaman perusahaan dalam kegiatan ekspor, dimana semakin berpengalaman suatu perusahaan dalam kegiatan ekspor maka kinerjanya juga semakin tinggi. Kotabe dan Cankota (Ross and Michael, 1999) menyatakan bahwa untuk meningkatkan pengalaman eksportir, tingkat keahlian mereka saja tidak mencukupi, makanya perlu dipertimbangkan lagi secara jernih keahlian khusus yang memerlukan survey bagi eksportir. Keahlian yang lebih penting adalah keahlian logistik dan manajemen umum pemasaran dan keuangan. Hal ini memungkinkan suatu perusahaan yang telah melakukan ekspor dalam jangka waktu yang lama dapat terus bertahan dalam pasar ekspor.

Ø  Motif Proaktif
Motif dari pihak manajemen sangat mempengaruhi kinerja ekspor suatu perusahaan. Motif manajemen ini terdiri dari dua bagian, yaitu motif proaktif dan motif reaktif. Motif proaktif adalah rangsangan keterlibatan dalam aktivitas perdagangan internasional, hal ini disebabkan oleh besarnya permintaan terhadap produk ekspor di negara – negara industri. Biasanya produk yang diekspor merupakan komoditi primer.
Ø  Motif Reaktif
Sedangkan motif reaktif adalah usaha perusahaan dalam merespon perubahan lingkungan, misalnya laba, kekhasan produk, pajak dan biaya produksi (Baldauf, et al, 2000). Motif ini lebih dilandasi oleh kelebihan produksi perusahaan dimana melakukan perdagangan ekspor disebabkan oleh telah terpenuhinya pasar domestik. Menurut Pavord dan Bogard (Schlegelmilch,et al, 1988) menyimpulkan bahwa motif dasar untuk mengekspor adalah telah dipenuhinya pasar domestik dan menghasilkan perhatian manajer senior mengenai penurunan penjualan domestik. Sedangkan Simpson (Schlegelmilch,et al, 1988) menemukan bahwa tindakan melakukan ekspor merupakan sebagai alat untuk meningkatkan keuntungan ketika terjadinya permintaan domestik mengalami penurunan.

            Dalam perdagangan internasional pun memiliki manfaat sebagai berikut ini merupakan Manfaat perdagangan internasional.

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :

Ø  Menjalin Persahabatan Antar Negara
Ø  Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi 
geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Ø  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu 
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø  Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para 
pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø  Transfer Teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara 
manajemen yang lebih modern.

Jadi ekspor impor adalah suatu transaksi menjual dan membeli barang yang dilakukan oleh dua atau lebih negara untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan di negara yang bersangkutan.
1)   Manfaat perdagangan ekspor impor:
(1) Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
(2) Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa.
(3) Meningkatkan perekonomian rakyat.
            Perkembangan ekspor impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di Indonesia. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang diupayakan pemerintah dalam kegiatan ekspor impor di Indonesia maka seiring waktu, ekspor impor akan semakin menuju target dari tujuan-tujuan negara Indonesia.
            Daftar Pustaka
Aulia, Asdi (2008). Perdagangan Internasional dan Restrukturisasi Industri TPT di Indonesia, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 4 No. 1
Aimon, Hasdi (2013). Prospek perdagangan luar negeri Indonesia-Amerika dan kurs, Jurnal kajian Ekonomi, Vol.1 No. 02
Juliani, Melati (2012). Pengaruh Ekspor-Impor Terhadap ekonomi bisnis Indonesia, Jurnal online Transborder, Edisi. 1 Vol. 1
Malian, Husni A (2004). Kebijakan perdagangan Internasional komoditas pertanian Indonesia, Vol. 2 No. 2
Abrar. et. al (2005). Analisa Faktor-Faktor Perusahaan Yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor, Jurnal Business & Manajemen, Vol. 1 No. 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar