PENGARUH KEGIATAN EKSPOR
IMPOR DALAM PERDAGANGAN INTERNASONAL BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
Setiap negara memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama
lain, oleh karena itu dibutuhkannya komoditi yang tidak tersedia antara negara
satu dengan negara lainnya. Dengan adanya komoditi tersebut, akan terjadi
perdagangan atau pertukaran komoditi antara negara satu dengan negara lainnya
dan terjadilah kegaiatan ekspor dan impor di tiap negara. Kinerja ekspor pada
tahun 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami
kekurangan neraca perdagangan beberapa kali sepanjang tahun 2012.
Terbatasnya persediaan di
suatu negara, kegiatan impor pun di batasi. Dengan perdagangan internasional
ini, banyak pihak dilibatkan dan sama-sama mendapat keuntungan, baik keuntungan
hasil jual maupun keuntungan atas pemenuhan kebutuhan. Konsumen dalam negeri
membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik atau dalam negeri menjadi
suatu yang sangat lazim.
Perdagangan internasional
adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
1.
Membantu
menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknyaterhadap
struktur perekonomian suatu negara.
2.
Dapat
menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan
internasional(gains from trade)
3.
Dapat
mengatasi permaslahan neraca pembayaran yang defisit.
Ekspor dalam bahasa
sederhananya adalah kegiatan menjual barang dari dalam ke luar negeri. Misalnya
saja Indonesia memiliki tumbuhan jahe yang luar biasa melimpah, untuk itu dunia
internasional membutuhkan jahe untuk keperluan mereka. Nah karena kebutuhan
seperti inilah yang menyebabkan perdagangan internasional dan Indonesia
mengekspor jahe ke beberapa negara lain. Sedangkan, pengertian impor adalah
kegiatan yang menjual barang dari luar kedalam negeri untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Misalnya saja Indonesia tidak memiliki tanaman gandum karena
gandum tidak bisa tumbuh di Indonesia, untuk itu pihak Indonesia meminta
bantuan negara lain untuk mendatangkan gandum ke Indonesia, nah hal inilah yang
disebut dengan kegiatan impor.
Dari kegiatan ekspor impor juga
memiliki tujuan yaitu sebagai berikut :
A. Tujuan Ekspor
1. Mengendalikan harga
produk ekspor dalam negeri
2. Menciptakan iklim
usahan yang kondusif
3. Menjaga kestabilan
kurs valuta asing
B. Tujuan Impor
1. mengurangi keluarnya devisa
keluar negeri
2. memperkuat posisi neraca
pembayaran
3. memenuhi kebutuhan dalam
negeri
kegiatan ekspor dan
impor juga memiliki manfaat yaitu sebagai berikut :
A. Manfaat Ekspor
1. Memperluas pasar bagi
Indonesia
2. Menambah devisa
negara
3. Memperluas devisa
negara
B. Manfaat Impor
1. Memperoleh barang dan
jasa yang tidak bisaa dihasilkan
2. Memperoleh teknologi
modern
3. Memperoleh bahan baku
Perdagangan
ekspor dan impor memegang peranan sangat penting dalam kehidupan bisnis di
Indonesia, tidak hanya ditinjau dari segi lalu lintas devisa melainkan juga
atas sumbangan kepada pendapatan nasional. Ekspor merupakan uapaya dalam
menjalankan penjualan komoditas yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara
asing sesuai dengan ketentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran dalam
valuta asing.
Impor
juga memiliki pengaruh terhadap cadangan devisa. Impor adalah perdagangan
dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia.
Semakin berkembangnya ekonomi Indonesia kearah positif menjadi salah satu daya
tarik bagi Indonesia bagi negara-negara asing untuk mengembangka hubungan
kerjasama ekonomi dengan Indonesia seperti China, Jepang, dan Thailand.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang kearah yang positif,
secara tidak langsung telah menghasilkan keuntungan bagi Indonesia sendiri.
Keuntungan tersebut diperoleh Indonesia melalui peningkatan dalam hubungan
kerjasama ekonomi dengan negara lain
Adapun
juga faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor yaitu :
1.
Faktor Eksternal
Ø Kebijaksanaan Pemerintah
Perkembangan ekspor dipengaruhi
strategi yang dipilih oleh negara berkembang dalam melaksanakan
industrialisasi. Industri tidak dapat
dikatakan menghambat perkembangan ekspor, tetapi strategi yang dipilih
mempengaruhi pertumbuhan ekspor yang berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi
(Karimi, 1987). Bagi negara yang berorientasikan ekspor, ia akan mengekspor
berdasarkan prinsip “comparative advantage” (keunggulan
komperatif), yaitu mengatakan suatu negara akan cenderung untuk memproduksi
lebih banyak barang-barang yang proses produksinya relatif lebih efisien dan
mengekspornya pada gilirannya menukarkannya dengan barang-barang lain yang
memiliki keunggulan relatif lebih sedikit (Lindert,1993).
Rintuh (1995) menjelaskan intervensi pemerintah dalam
perekonomian dilakukan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah. Peranan
pemerintah dalam meningkatkan ekspornya hendaknya mendapat respon dari pihak
perusahaan. Keadaan ini dapat menggairahkan mereka untuk melakukan peningkatan
usahanya untuk memasuki pasar internasional. Hal ini terlihat semenjak
Indonesia merubah kebijakan perdagangan luar negerinya dari substitusi impor ke
tahap promosi ekspor dengan menerbitkan sejumlah paket deregulasi.
Peran pemerintah dalam promosi ekspor merupakan modal
awal untuk perusahaan memperkenalkan produknya untuk memasuki pasar
internasional, sehingga kebijaksanaan ini bisa mendorong perusahaaan untuk
meningkatkan kinerja ekspornya menjadi lebih baik. Disamping itu, kebijakan
melalui proteksi terhadap industri baru lebih dominan, dimana pemerintah
memaksa industri baru untuk menggunakan target ekspor untuk melakukan produksi
dengan cepat pada tingkat harga dunia.
Ø Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya perlu mendapat perhatian yang
baik dari perusahaan. Karena setiap negara memiliki kultur sosial budaya yang
berbeda satu sama lainnya. Perbedaan ini hendaknya bisa dijadikan suatu peluang
yang baik bagi perusahaan dalam menjual produknya. Dengan memahami kultur,
nilai dan sikap, bahasa, kebiasaan dan tata krama negara tujuan dengan baik
setidaknya memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam memperlancar produknya
memasuki pasar negara tersebut (Simamora,2000).Dengan memahami sosial budaya
negara yang menjadi tujuan ekspornya, pihak manajemen dapat mempermudah
terjalinnya kerjasama dalam perdagangan kedua belah pihak. Hal yang paling
mendasar yang perlu diperhatikan dalam memasuki pasar internasional ini adalah
kemampuan bahasa yang dimiliki oleh manajer ( Schlegelmich, 1988) dimana
memiliki kontribusi terhadap kinerja ekspor perusahaan, sehingga memudahkan
terjalinnya komunikasi yang lancar. Sebab dengan menguasai bahasa dengan baik
berarti mempelajari kultur dari mana bahasa itu berasal (Simamora, 2000).
Ø Politik
Ditinjau dari segi perspektif ekonomi industri, faktor
politik dapat menjadi penghalang dalam melakukan ekspor kesuatu negara. Begitu
juga dengan undang-undang yang berlaku pada suatu negara dapat menjadi
penghalang perdagangan internasional. Misalnya kebijakan tariff yang diterapkan
oleh suatu negara akan meningkatkan harga jual suatu produk, sehingga sulit
bersaing dengan produk lainnya (Baldauf etal,.2000). Untuk itu, perusahaan
perlu hati-hati dalam memasuki pasar dalam suatu negara. Sebab, setiap negara
memiliki kontrol terhadap perdagangan asing yang masuk kenegaranya.
2. Faktor Internal
Ø Ukuran Perushaan
Ukuran perusahaan mempengaruhi
alokasi sumber, kapasitas produksi dan skala ekonomi, kesemuanya ini mempunyai
hubungan positif dengan kinerja ekspor. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa
semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi kinerja ekspornya. Ukuran
suatu perusahaan dapat dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, siklus produk
maupun total penjualan ekspornya. Menurut Schlegelmilch (1988) mengemukakan
bahwa perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 300 orang berminat
dalam melakukan kenijakan ekspor.
Ø Pengalaman Ekspor
Disamping
ukuran perusahaan, kinerja ekspor juga ditentukan oleh pengalaman perusahaan
dalam kegiatan ekspor, dimana semakin berpengalaman suatu perusahaan dalam
kegiatan ekspor maka kinerjanya juga semakin tinggi. Kotabe dan Cankota (Ross
and Michael, 1999) menyatakan bahwa untuk meningkatkan pengalaman eksportir,
tingkat keahlian mereka saja tidak mencukupi, makanya perlu dipertimbangkan
lagi secara jernih keahlian khusus yang memerlukan survey bagi eksportir.
Keahlian yang lebih penting adalah keahlian logistik dan manajemen umum
pemasaran dan keuangan. Hal ini memungkinkan suatu perusahaan yang telah
melakukan ekspor dalam jangka waktu yang lama dapat terus bertahan dalam pasar
ekspor.
Ø
Motif Proaktif
Motif dari pihak manajemen sangat mempengaruhi kinerja
ekspor suatu perusahaan. Motif manajemen ini terdiri dari dua bagian, yaitu
motif proaktif dan motif reaktif. Motif proaktif adalah rangsangan keterlibatan
dalam aktivitas perdagangan internasional, hal ini disebabkan oleh besarnya
permintaan terhadap produk ekspor di negara – negara industri. Biasanya produk
yang diekspor merupakan komoditi primer.
Ø Motif Reaktif
Sedangkan motif reaktif adalah usaha perusahaan dalam merespon perubahan
lingkungan, misalnya laba, kekhasan produk, pajak dan biaya produksi (Baldauf,
et al, 2000). Motif ini lebih dilandasi oleh kelebihan produksi perusahaan
dimana melakukan perdagangan ekspor disebabkan oleh telah terpenuhinya pasar
domestik. Menurut Pavord dan Bogard (Schlegelmilch,et al, 1988) menyimpulkan
bahwa motif dasar untuk mengekspor adalah telah dipenuhinya pasar domestik dan
menghasilkan perhatian manajer senior mengenai penurunan penjualan domestik.
Sedangkan Simpson (Schlegelmilch,et al, 1988) menemukan bahwa tindakan
melakukan ekspor merupakan sebagai alat untuk meningkatkan keuntungan ketika
terjadinya permintaan domestik mengalami penurunan.
Dalam perdagangan internasional pun
memiliki manfaat sebagai berikut ini merupakan
Manfaat perdagangan internasional.
Ø Menjalin Persahabatan Antar Negara
Ø Memperoleh barang yang tidak
dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Ø Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Ø Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Ø Transfer Teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Jadi
ekspor impor adalah suatu
transaksi menjual dan membeli barang yang dilakukan oleh dua atau lebih negara
untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan di negara yang bersangkutan.
1) Manfaat
perdagangan ekspor impor:
(1) Dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
(2) Pendapatan
negara akan bertambah karena adanya devisa.
(3)
Meningkatkan perekonomian rakyat.
Perkembangan ekspor impor merupakan faktor penentu dalam
menentukan roda perekonomian di Indonesia. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang
diupayakan pemerintah dalam kegiatan ekspor impor di Indonesia maka seiring
waktu, ekspor impor akan semakin menuju target dari tujuan-tujuan negara
Indonesia.
Daftar Pustaka
Aulia,
Asdi (2008). Perdagangan Internasional dan Restrukturisasi Industri TPT di
Indonesia, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 4 No. 1
Aimon,
Hasdi (2013). Prospek perdagangan luar negeri Indonesia-Amerika dan kurs,
Jurnal kajian Ekonomi, Vol.1 No. 02
Juliani, Melati (2012). Pengaruh Ekspor-Impor Terhadap
ekonomi bisnis Indonesia, Jurnal online Transborder, Edisi. 1 Vol. 1
Malian, Husni A (2004). Kebijakan perdagangan
Internasional komoditas pertanian Indonesia, Vol. 2 No. 2
Abrar. et. al (2005). Analisa Faktor-Faktor Perusahaan
Yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor, Jurnal Business & Manajemen, Vol. 1 No. 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar